Jalannya Pertandingan
Liverpool memasuki lapangan dengan modal kemenangan 1-0 dari leg pertama di Parc des Princes, berkat gol telat Harvey Elliott. Namun, keunggulan tipis ini diuji sejak awal laga di Anfield. PSG, di bawah arahan Luis Enrique, tampil agresif dan berhasil menyamakan agregat melalui gol cepat Ousmane Dembélé. Gol ini lahir dari kesalahan koordinasi di lini belakang Liverpool, khususnya antara Ibrahima Konaté dan Alisson Becker.
Setelah gol tersebut, Liverpool berusaha bangkit dan mengambil alih kendali permainan. Peluang demi peluang tercipta, namun penyelesaian akhir yang kurang maksimal serta penampilan gemilang Donnarumma di bawah mistar gawang PSG membuat skor tetap tidak berubah hingga waktu normal berakhir.
Adu Penalti yang Menegangkan
Dengan skor agregat 1-1, pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Kedua tim bermain hati-hati, menyadari satu kesalahan kecil bisa berakibat fatal. Namun, hingga 120 menit berlalu, tidak ada tambahan gol tercipta, memaksa laga ditentukan melalui adu penalti.
Pada babak ini, ketenangan dan pengalaman menjadi kunci. PSG berhasil mengeksekusi semua penalti mereka dengan sempurna. Sebaliknya, Liverpool harus menelan pil pahit setelah dua penendangnya, Darwin Núñez dan Curtis Jones, gagal menjalankan tugasnya. Donnarumma dengan cekatan membaca arah bola, menggagalkan upaya keduanya, dan memastikan kemenangan bagi timnya.
Analisis Performa Pemain Liverpool
Berikut adalah penilaian performa para pemain Liverpool dalam pertandingan ini:
-
Alisson Becker (Kiper): Meskipun kebobolan satu gol akibat kesalahan komunikasi dengan Konaté, Alisson tampil cukup solid dengan beberapa penyelamatan penting. Namun, dalam adu penalti, ia gagal menghentikan eksekusi pemain PSG.
-
Trent Alexander-Arnold (Bek Kanan): Aktif membantu serangan dengan umpan-umpan silang akurat, namun beberapa kali terlambat kembali ke posisi, memberikan ruang bagi penyerang PSG.
-
Ibrahima Konaté (Bek Tengah): Kesalahan fatal yang berujung gol Dembélé menjadi noda dalam penampilannya. Selain itu, ia tampil cukup solid dalam duel udara dan tekel.
-
Virgil van Dijk (Bek Tengah): Sebagai kapten lini belakang, Van Dijk menunjukkan kepemimpinan yang baik, namun kesulitan mengatasi kecepatan penyerang PSG dalam beberapa momen.
-
Andrew Robertson (Bek Kiri): Enerjik seperti biasa, membantu serangan dan pertahanan dengan seimbang. Namun, umpan-umpannya kurang efektif dalam menciptakan peluang.
-
Fabinho (Gelandang Bertahan): Menjadi pemutus serangan lawan yang efektif, namun distribusi bolanya kurang kreatif, seringkali memilih umpan aman.
-
Jordan Henderson (Gelandang Tengah): Memberikan energi dan semangat, tetapi kontribusi ofensifnya minim. Digantikan di babak kedua untuk menambah daya serang.
-
Curtis Jones (Gelandang Tengah): Menunjukkan beberapa momen kreativitas, namun gagal mengeksekusi penalti dengan baik, menjadi salah satu penentu kekalahan tim.
-
Mohamed Salah (Penyerang Kanan): Dijaga ketat oleh bek PSG, membuatnya kesulitan menemukan ruang. Beberapa peluang yang didapat gagal dikonversi menjadi gol.
-
Darwin Núñez (Penyerang Tengah): Aktif bergerak mencari ruang, namun penyelesaian akhirnya mengecewakan. Kegagalan dalam adu penalti menambah catatan buruk penampilannya.
-
Luis Díaz (Penyerang Kiri): Menjadi ancaman dengan dribel dan kecepatannya, namun kurang efektif dalam penyelesaian akhir.
Faktor Penentu Kekalahan Liverpool
-
Kesalahan Individu di Lini Belakang: Gol PSG berawal dari miskomunikasi antara Alisson dan Konaté, menunjukkan kurangnya koordinasi di momen krusial.
-
Penyelesaian Akhir yang Buruk: Meskipun menciptakan sejumlah peluang, para penyerang Liverpool gagal memaksimalkannya menjadi gol.
-
Kegemilangan Gianluigi Donnarumma: Kiper PSG ini tampil luar biasa, tidak hanya dalam waktu normal tetapi juga menjadi pahlawan dalam adu penalti.
-
Tekanan Mental dalam Adu Penalti: Kurangnya ketenangan dan fokus para penendang Liverpool terlihat jelas, terutama pada Núñez dan Jones yang gagal mengeksekusi penalti dengan baik.
Reaksi Pasca Pertandingan
Pelatih Liverpool, Arne Slot, menyatakan kekecewaannya atas hasil ini namun tetap memuji semangat juang timnya. Ia menyoroti pentingnya belajar dari kesalahan dan fokus pada sisa kompetisi domestik yang masih berjalan.
Komentar
Posting Komentar